Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
OpiniPolitik

Menakar Arah Politik Kabupaten Bogor, Antara Hegemoni dan Tuntutan Perubahan

116
×

Menakar Arah Politik Kabupaten Bogor, Antara Hegemoni dan Tuntutan Perubahan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh : Hendra Sudrajat, S.H.

DetakNasional – Peta politik Kabupaten Bogor semakin jelas pasca Pemilu 2024. Gerindra kembali menunjukkan dominasinya: bukan hanya menguasai kursi legislatif, tetapi juga berhasil menempatkan kadernya, Rudy Susmanto, sebagai Bupati dengan kemenangan telak. Dengan capaian ini, Kabupaten Bogor nyaris menjadi “kandang politik” bagi partai berlambang kepala garuda tersebut.

Example 300x600

 

Namun politik tidak pernah statis. Justru di saat dominasi terasa kuat, tantangan baru menunggu di depan. Gerindra sadar betul bahwa untuk mempertahankan pengaruh, mereka tidak bisa berjalan sendiri. Itulah mengapa safari politik dilakukan, pintu koalisi dibuka lebar, bahkan kepada partai yang dulunya menjadi rival keras. Strategi ini bukan sekadar diplomasi, melainkan upaya menjaga wajah moderat dan merangkul sebanyak mungkin kekuatan.

 

Ke depan, isu-isu lokal akan menjadi panggung utama. Persoalan klasik seperti persampahan, kemacetan, penataan tata ruang, dan pelayanan publik tidak lagi bisa diselesaikan dengan janji manis. Masyarakat Kabupaten Bogor sudah semakin kritis; mereka menuntut hasil nyata, bukan sekadar angka-angka pembangunan yang gemerlap di laporan resmi. Dalam situasi ini, politik pelayanan publik akan menjadi penentu kepercayaan rakyat.

 

Meski Gerindra terlihat kokoh, dinamika internal maupun eksternal tetap bisa menjadi ancaman. Partai oposisi seperti PDIP masih memiliki basis yang cukup solid. Jika mereka berhasil melahirkan figur populer atau mengangkat isu yang benar-benar menyentuh masyarakat, hegemoni bisa terguncang. Selain itu, potensi gesekan dalam koalisi besar juga tidak bisa diabaikan—apalagi jika distribusi kekuasaan dianggap tidak adil.

 

Di sisi lain, isu tata ruang, batas wilayah, dan bahkan pemekaran daerah berpotensi menjadi arena politik baru. Kabupaten Bogor yang luas dan kompleks menyimpan persoalan pelayanan publik di wilayah pinggiran. Jika tidak dikelola dengan bijak, isu ini bisa menjadi bahan bakar politik bagi oposisi sekaligus ujian bagi penguasa.

 

Namun, ada sisi positif yang patut dicatat. Pendidikan politik untuk pemilih yang mulai digalakkan menunjukkan bahwa masyarakat semakin didorong untuk cerdas dan aktif. Jika publik benar-benar berpartisipasi, maka kualitas demokrasi lokal bisa meningkat, sekaligus memaksa elit untuk lebih transparan dan akuntabel.

 

Maka dapat disimpulkan, arah politik Kabupaten Bogor ke depan akan tetap berporos pada Gerindra, dengan koalisi besar sebagai penguatnya. Tetapi, kunci bertahannya bukan hanya pada strategi politik, melainkan juga pada kemampuan menjawab tuntutan masyarakat. Karena pada akhirnya, rakyat Kabupaten Bogor tidak membutuhkan kursi empuk kekuasaan, mereka hanya butuh kepastian bahwa hidup mereka lebih nyaman, jalan lebih lancar, sampah terkelola, dan pelayanan publik lebih baik.

 

Penulis adalah : Direktur LBH Pendekar, Aktivis Muda tinggal di Cigombong

 

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *