Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita Terkini

Lurah Cimpaeun Bersama Katar Dan Group Asik Ga Asik  Santuni  Anak Yatim Dalam Rangka 10 Muharam 1447 Berjalan Lancar

173
×

Lurah Cimpaeun Bersama Katar Dan Group Asik Ga Asik  Santuni  Anak Yatim Dalam Rangka 10 Muharam 1447 Berjalan Lancar

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

DetakNasional. Depok – Bulan Muharram merupakan salah satu bulan mulia dalam kalender Islam yang memiliki makna mendalam bagi umat Muslim. Selain menandai awal tahun baru Hijriyah, Muharram juga dikenal sebagai bulan yang identik dengan kepedulian terhadap anak yatim, terutama pada tanggal 10 Muharram atau Hari Asyura. Tradisi ini sangat kental di Indonesia, di mana masyarakat Muslim kerap menyebutnya sebagai “Lebaran Anak Yatim” atau “Idul Yatama”. Hal ini buktikan oleh Kelurahan Cimpaeun bersama Karang Taruna juga perkumpulan RT dan RW menamakan Asik Ga Asik menyantuni anak yatim sebanyak 40 anak bertempat ditaman cimpaeun RT 001  RW 05 Kelurahan Cimpaeun Kecamatan Tapos Kota Depok, Minggu ( 6/7/2025).

Example 300x600

 

Acara tersebut di hadiri Lurah Cimpaeun Mulyadi, Babinmas Cimpaeun Lukman,
Babinsa Suharno,
Ketua Karang Taruna yadi,
Ketua Grup Asik Ga Asik Aef ( Ale ) para ketua RT 001 Ucim dan RW    serta tokoh masyarakat.

 

 Menurut Lurah Cimpaeun Mulyadi menjelaskan, Tradisi ini berakar dari ajaran Rasulullah SAW yang sangat menekankan pentingnya menyayangi dan memuliakan anak yatim. Dalam Islam, anak yatim memiliki kedudukan istimewa, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah ayat 220, yang mendorong umat Islam untuk memperbaiki keadaan anak yatim dan memperlakukan mereka sebagai saudara. Ayat ini menjadi landasan spiritual mengapa Muharram, khususnya Hari Asyura, menjadi momen untuk memperbanyak kebaikan kepada anak yatim.

Sejarah mencatat bahwa Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yatim, kehilangan ayahnya sebelum lahir dan ibunya saat masih kecil. Pengalaman hidup beliau membuatnya sangat perhatian terhadap anak yatim. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah bersabda, “Aku dan orang yang merawat anak yatim akan seperti ini di surga,” sambil mengisyaratkan kedekatan jari telunjuk dan jari tengah. Kenapa Muharram identik anak yatim? Karena bulan ini, terutama pada 10 Muharram, dianggap sebagai waktu yang penuh berkah untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah dalam menyantuni anak yatim, Ungkap Lurah Cimpaeun Mulyadi ditemui disela sela santunan anak yatim

Meskipun tidak ada dalil shahih yang secara khusus menyebut 10 Muharram sebagai “Hari Raya Anak Yatim”, tradisi ini berkembang di kalangan umat Islam, khususnya di Indonesia, sebagai bentuk implementasi ajaran Rasulullah. Dalam kitab Tanbihul Ghafilin karya Abu Laits As-Samarqandi, disebutkan bahwa mengusap kepala anak yatim pada Hari Asyura dapat mendatangkan pahala besar. Kenapa Muharram identik anak yatim? Hadis ini, meskipun dianggap dhaif oleh sebagian ulama, menjadi motivasi bagi umat Islam untuk memperbanyak kasih sayang kepada anak yatim di bulan ini.

 

Di Indonesia, tradisi menyantuni anak yatim pada 10 Muharram telah menjadi bagian dari budaya keagamaan yang inklusif. Ulama seperti KH Sholeh Darat, dalam kitab Lathaifut Thaharah wa Asrarus Shalah, menyebutkan bahwa 10 Muharram adalah hari untuk bergembira dengan sedekah, terutama kepada anak yatim dan fakir miskin. Kenapa Muharram identik anak yatim? Karena momen ini dijadikan sebagai pengingat untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan, sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dalam Islam, ungkap Lurah Cimpaeun Mulyadi

Ditempat yang sama Ketua Katar Kelurahan Cimpaeun Yadi ikut bicara,  menyantuni anak yatim pada 10 Muharram bukan sekadar tradisi, melainkan cerminan keimanan dan kemanusiaan. Idul Yatama, sebagaimana disebut oleh masyarakat, adalah ungkapan kegembiraan bagi anak yatim karena mereka mendapatkan perhatian dan kasih sayang berlimpah pada hari ini. Tradisi ini mengajarkan umat Islam untuk selalu peduli terhadap golongan yang lemah, sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.

Salah satu makna utama dari tradisi ini adalah untuk melembutkan hati. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani, Rasulullah bersabda, “Apakah kamu ingin hatimu lembut dan hajatmu terkabul? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, berilah ia makanan dari makananmu.” Kenapa Muharram identik anak yatim? Karena Hari Asyura menjadi momen untuk mengamalkan hadis ini, di mana umat Islam diajak untuk menunjukkan kasih sayang melalui tindakan nyata, seperti memberikan santunan berupa uang, pakaian, atau makanan.

Tradisi ini juga memiliki dimensi sosial yang kuat. Dengan menyantuni anak yatim, umat Islam membangun solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat. Di banyak daerah di Indonesia, masjid dan majelis taklim mengadakan acara santunan anak yatim pada 10 Muharram, yang diisi dengan pembacaan sholawat, doa, dan kegiatan hiburan untuk anak-anak. Kenapa Muharram identik anak yatim? Karena kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat materi, tetapi juga dukungan moral yang membuat anak yatim merasa dihargai dan dicintai.

Lebaran Anak Yatim juga menjadi sarana untuk mendidik generasi muda tentang pentingnya berbagi. Dengan melibatkan anak-anak dan remaja dalam kegiatan santunan, nilai-nilai kepedulian sosial dapat ditanamkan sejak dini. Kenapa Muharram identik anak yatim? Karena momen ini menjadi ajang untuk memperkuat ikatan sosial dan menanamkan nilai-nilai Islam yang luhur dalam kehidupan sehari-hari.

Kami Atas nama Karang Taruna Kelurahan Cimpaeun mengucapkan banyak terimakasih kepada para donatur juga para anggota Katar dan Group Asik Ga Asik yang telah menyumbangnya Materi dan pikiran sehingga acara ini berlangsung dengan penuh Khidmat, Tutupnya.

Reporter: Valen

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *