Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita Terkini

Mapag Bulan Maulid Tradisi Desa Lemah Duhur di Banjiri Ribuan Warga

86
×

Mapag Bulan Maulid Tradisi Desa Lemah Duhur di Banjiri Ribuan Warga

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

DetakNasional.co.id – Caringin. Sudah menjedi tradisi setiap 1 tahun sekali dilakukan oleh warga Desa Lemah Duhur Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor mengadakan acara Mapag Bulan Mulud atau menyambut bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Example 300x600

Ribuan Warga tumpah ruah di depan Kantor Desa Lemah Duhur Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor Jawabarat. Salah satu tradisi dan budaya pada kegiatan Mapag Bulan Mulud ini sering dilakukan oleh Desa Lemah Duhur setiap 1 tahun sekali untuk menyemarakan acara Mapag Bulan Mulud 1447 H tahun 2025 ini melalui kegiatan Pawai Dongdang.

Pawai Dongdang tersebut, memang sudah menjadi sebuah tradisi kebudayaan setiap tahun sekali yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Lemah Duhur dan masyarakatnya.

Dalam kegiatan ini, warga dari berbagai tingkat RT dan RW mengarak hasil bumi dan makanan yang dihias secara kreatif dan ditandu, lalu diakhiri dengan pembagian isi hasil bumi tersebut kepada masyarakat.

Tidak hanya itu, kegiatan Pawai Dongdang ini juga dimeriahkan dengan pentas seni dan budaya, seperti pencak silat dan pakaian adat Sunda serta iringan gendang penca.

Kepala Desa Lemah Duhur, Ujang Najmudin mengatakan kegiatan ini sangat mengandung arti bagi masyarakat Desa Lemah Duhur. Terlebih, pagelaran Mapag Bulan Mulud atau menyambut awal bulan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, merupakan bentuk rasa syukur kepada Sang Pencipta.

“Mapag Bulan ini adalah awal menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini sudah menjadi agenda kami selaku Pemerintah Desa Lemah Duhur setiap satu tahun sekali,” kata Ujang Najmudin disela-sela acara, Sabtu (24/8/2025).

Menurutnya, para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut untuk tahun ini 70 persennya diikuti oleh kaum perempuan, sisanya diikuti kaum lelaki. Namun demikian, acara ini tetap semarak karena para peserta yang ikut ambil dalam memeriahkan kegiatan ini semuanya menggunakan busana warna-warni adat Sunda.

“Intinya, budaya ini untuk lebih diingat kembali sebagai warisan budaya Leluhur Cimande. Apalagi, pentas seni dan budaya Sunda disini sudah menjadi tradisi untuk terus dikembangkan dan menjadi warisan cikal bakal oleh regenerasi penerus,” terangnya.

Ia meminta, warga Cimande khususnya di wilayah Lemah Duhur untuk tidak melupakan warisan para leluhur bersejarah ini.

“Saya harap, jangan sampai budaya ini dilupakan, kita semua berkewajiban untuk terus melestarikannya, sebagaimana kami Pemerintah Desa Lemah Duhur selalu menjungjung tinggi budaya Sunda,” jelas Ujang.

Ia menerangkan, makna dan tujuan Pawai Dongdang dalam menyambut Bulan Maulid merupakan bagian dari tradisi dalam menyambut bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Sementara, Pawai Dongdang menjadi ajang untuk melestarikan kebudayaan lokal, khususnya yang berkaitan dengan hasil bumi dan kreativitas masyarakat. Bahkan,
Pawai dongdang sebagai ajang promosi dan dapat menjadi daya tarik wisata kuliner serta budaya bagi masyarakat luas.

“Kalau arak-arakan dongdang yang berisi hasil panen seperti sayuran, beras dan buah-buahan adalah bentuk ucapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil bumi yang melimpah,” ungkapnya.

Reporter: Valen

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *