Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BeritaSosial

Kampung Lengis Kidul, Warung Menteng, Tercemar. Bau Menyengat Tak Sedap Serang Permukiman Warga. Diduga, Sumber Polusi Berasal dari IPAL

378
×

Kampung Lengis Kidul, Warung Menteng, Tercemar. Bau Menyengat Tak Sedap Serang Permukiman Warga. Diduga, Sumber Polusi Berasal dari IPAL

Sebarkan artikel ini
Example 468x60
Ipal di Depan Kantor Desa Warung Menteng Yang Diduga Menjadi Sumber Pencemaran Udara

Detaknasional.co.id, Bogor – Sejumlah warga mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang berlokasi di Kampung Lengis Kidul, RT 02/RW 05, Desa Warung Menteng, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor.

IPAL tersebut dibangun menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2024, yang bersumber dari dana APBN senilai 500 juta rupiah. Proyek tersebut dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Lengis Kidul selama 180 hari kalender. Bau tidak sedap ini sangat terasa pada pagi hari. Kondisi itu diakui warga sangat mengganggu kenyamanan dan menggangu aktivitas warga sekitar.

Example 300x600

Keluhan ini tidak hanya datang dari warga Warung Menteng, tetapi juga dari warga Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, yang berbatasan langsung dengan lokasi IPAL. Seorang warga berinisial DY mengungkapkan kekesalannya terhadap bau menyengat yang diduga kuat berasal dari IPAL tersebut

“Padahal IPAL ini baru beberapa bulan beroperasi, tapi baunya sudah sangat menyengat, terutama pagi hari. Apalagi kalau nanti sudah bertahun-tahun, pasti makin parah. Kami jadi tidak nyaman. Kenapa IPAL ini dibangun di sini? Lokasinya dekat dengan Sekolah PAUD, sekolah dasar, kantor desa, dan permukiman warga. Harusnya ada solusi agar tidak merugikan masyarakat,” ujar DY dengan nada kesal , Jum’at (31/01)

IPAL pada dasarnya berfungsi untuk mengolah limbah agar tidak mencemari lingkungan dan mengurangi risiko penyakit. Namun, jika pengelolaannya tidak optimal, justru dapat menjadi sumber pencemaran udara yang meresahkan warga, bahkan menjadi sumber penyakit.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh seorang guru PAUD Arimbi, berinisial D, yang sekolahnya berdampingan langsung dengan IPAL.

“Saat IPAL ini mau dibangun, tidak ada persetujuan dari tetangga sekitar, termasuk kami dari PAUD, padahal sekolah ini sudah berdiri selama 20 tahun. Awalnya kami kira tidak akan ada masalah, tetapi ternyata baunya sangat menyengat. Saya sangat mengeluhkan kondisi ini,” ungkapnya.

D berharap pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup atau pengelola IPAL segera turun tangan untuk meninjau lokasi dan mencari solusi agar bau menyengat tersebut tidak membahayakan kesehatan anak-anak dan warga sekitar.

Menindaklanjuti aduan ini, tim media langsung melakukan investigasi ke lokasi dan ternyata memang terbukti adanya bau menyengat di sekitar area IPAL. Tim juga berupaya meminta klarifikasi dari Pemerintah Desa Warung Menteng, tetapi Kepala Desa tidak berada di tempat.

Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sekretaris Desa Warung Menteng, Agil Asmi Farisi menyarankan agar media menghubungi Ketua KSM yang mengelola IPAL tersebut. Namun, saat diminta nomor teleponnya, Sekdes belum memberikan informasi lebih lanjut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari DLH, Ketua KSM maupun pengelola IPAL mengenai langkah yang akan diambil untuk menangani permasalahan bau ini. Warga berharap pemerintah desa dan instansi terkait segera turun tangan untuk mengevaluasi pengelolaan IPAL serta mencari solusi yang lebih baik agar dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat dapat diminimalkan.

Reporter: nika

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *